13.12.07

Lawan Kawan

Argh, mestinya saya senang
tahun bertahun telah lewat
ketika dirimu kembali kontak

apa kabar kawan?
tlah lama kau menghilang
watzup watzup..

kawan..
tak perlulah basa-basi itu
adakah waktu tuk nostalgia

lho, kawan..
t'nyata kau memang tak pakai basa-basi
Pagi pak. Gimana kabar? Skdar info: sejak sy presentasi ke bpk ttg <tiiiit>, sdh 30 org yg gabung. Harusnya jd aset bpk. Tq.

kawan..
Boss, lupa ya? Hari ini ada info sgt bagus ttg usaha baru. Untung berapa? Dtg dulu. Di depan rumah bersalin bla bla bla...

kawan..
kali ini saya tak senang
ketika namamu berkedip di layar ponsel

maaf
bila selanjutnya tak berbalas
karna antusiasmu buatku kandas



"Sorry sob, I wasn't born to do your thing."

12.12.07

FuckTA

Syahdan, ketika membaca harian lokal Radar Bogor, mata saya tertohok pada jurnal Sea Games XXIV di Thailand. Tepatnya pada kolom perolehan medali.

Thai
Viet
S'pore
Malay
Filip
INDON
...
dst

Hiks, saya lupa sejak kapan Indonesia terpuruk begini khususnya dalam bidang olahraga. Sejak reformasi? Yang jelas sejak Indonesia kepayahan mengumpulkan medali, sejak itu pula saya kehilangan minat untuk menyaksikannya.

Tapi saya masih ingat betul, DULU Indonesia itu hampir selalu pasti merajai arena Sea Games. DULU saya selalu antusias menyimak jalannya pertandingan, berapa jumlah medali yang diperoleh dari hari ke hari, dsb. DULU musuh bebuyutan cuma Thailand, itupun jumlah medali yang diperoleh masih terpaut jauh. DULU saya sempat memimpikan kalau Indonesia bakal menjadi musuh bebuyutan Cina di ajang Asian Games.

Tapi KINI????

Hei, bahkan Vietnam yang DULU termasuk papan bawah KINI sudah melesat unggul dalam perolehan medali. Terlepas dari para atlet kita yang sudah mati-matian membela negara, faktanya perolehan medali Indonesia memang sedikit. Berarti negara lain sudah lebih unggul. Itu saja.

"Maaf, kinerja KONI sudah maksimal, cuma anggaran pemerintah saja yang kurang."
"Pemerintah sudah memberi hak otonomi pada masing2 daerah untuk mencetak bibit unggulnya sendiri dan melahirkan atlet2 unggulan bangsa."
"Atlet sekarang lebih manja, hanya mau berlatih jika fasilitas terpenuhi."
dsb
dst
...
..
.

Terbayang sudah macam2 alasan tadi, padahal saya cuma mau jawaban, cukup satu jawaban, bilang saja OK! *halah, jadi nyanyi lagunya T2, kkkkk!*

Saya cuma mau bilang fakta bahwa DULU Indonesia bangsa besar dalam bidang olahraga. IMHO, KINI Indonesia cuma namanya saja yang besar.

Saya si skeptis pun melipat koran sekenanya. Sebelum beranjak pergi saya melihat kolom yang belum sempat terbaca:
DPRD PERTANYAKAN KEPERGIAN 15 ORANG PEJABAT PEMDA KAB. BOGOR KE THAILAND
Keberangkatan mereka dalam rangka mendukung atlet daerahnya. Padahal jumlah atlet dari kab. Bogor sendiri kurang dari 15 orang.

Hwarakadah!

16.11.07

Batja Batja

Rating:★★★★★
Category:Books
Genre: Childrens Books
Author:Various
Hopla! Kunjungan terakhir ke toko buku Gra**dia (penting gak sih namanya disensor? hehe!) menguak memori saya. Ini gara-gara saya mampir sejenak ke section buku anak, dan tiba-tiba saja kenangan masa kecil menyeruak.

Dulu saya dijuluki kutu buku. Di antara sekian banyak terbitan yang dibaca pada saat itu (mulai kisah Budi-Wati-Iwan terbitan Balai Pustaka, komik2na Ganes TH, komik2 terbitan Misurind, novel2na Freddy S. sampe Nick Carter, hingga roman sejarah Quo Vadis yang tebalnya beratus-ratus lembar), tercatat beberapa nama pengarang yang menjadi favorit Badai kecil:

Arswendo Atmowiloto
Who
Pengarang serial Keluarga Cemara, dan juga perintis tabloid gosip Monitor ;p
Why
Bapak media yang satu ini jagoan bikin kisah Keluarga Cemara begitu memilukan namun tetap menghibur.
How
Dulu suka ikutan mellow abis baca kisah ini, meski tetap gak habis pikir sampe sekarang kenapa Abah yang mantan direktur itu bisa begitu saja terpuruk dalam kemiskinan? Sebagai direktur pastinya banyak relasi, apalagi Abah kan orangnya baik, pastinya makin banyak pula rekanan baik, yang pastinya gak segan2 membantu Abah ketika terpuruk. Menurut saya justru idealisme Abah itu yang mengurungnya dalam kemiskinan abadi.


Astrid Lindgren
Who
Pengarang kisah Pippi, Madita/Madicken, Emil, dan anak-anak Bullerbyn.
Why
Saya suka sekali pada karakter2nya yang out of the box, nyeleneh, jahil, bahkan sesekali terkesan kurang ajar.
How
Sedikit banyak mempengaruhi karakter saya. Misal: tidur gaya Pippi, kaki ditaruh di atas bantal. Terkadang masih keterusan sampe sekarang. Malah dimodifikasi lagi: guling buat kepala, bantal buat kaki. Atau kaki jadi tumpuan kepala *mulai berlebihan*


Bung Smas
Who
Pengarang kisah si Noni. Gak disangka info terkini ttg beliau berasal dari MP juga, termasuk foto dirinya. Pengarang bersahaja ini bernama asli Sams (mirip nama Bams, ada korelasi keluargakah? -> halah mulai bergunjing!)
Why
Huhuhu kisah persahabatan yang mengharubiru antara gadis tomboy dan  buronan polisi. Menurut saya hubungan ini malah berkesan eksotis, liar dan tak tersentuh.
How
Pernah berharap supaya Bung Smas menulis kelanjutan kisahnya hingga si Noni beranjak dewasa, dan menyadari bahwa cinta sejatinya memang buat si Godek, the untouchable prince.
Oya, berkat kisah ini pula saya sempet tau seluk beluk kota Semarang (meskipun baru sekali ke sana, huhuhu).


Edith Unnerstad
Who
Pengarang serial keluarga Larsson. Wanita ini juga cukup misterius karena setelah saya googling kemana-mana teteup gak nemu foto dirinya.
Why
Saya suka karena ceritanya menggambarkan keakraban keluarga 7 anak yang terdiri dari bermacam2 karakter unik namun tetap kompak. Nama tokohnya juga unik2, ada Dessi, Mirre, Rosalind, Lars, Knutte, Pysen, dan O Mungil.
How
Saya sempat merintis hobi sebagai pemakan kertas (mengikuti karakter Pysen, si bandel yang hobi makan kertas), meski tak berkembang karena tidak ada dukungan keluarga dan finansial, hehe..
Oya, ternyata kertas dari buku teks Balai Pustaka lebih enak dari sekedar kertas di buku tulis AA. Oh, jangan coba buku gambar, rasanya alot!


Enid Blyton
Who
Pengarang Lima Sekawan, Sapta Siaga, Pasukan Mau Tahu, Malory Towers, dll.
Aktivis anak ini sempat digosipkan lesbian karena dalam buku2nya pasti terdapat karakter gadis tomboy dan pemberontak (emang ngaruh gitu?).
Why
Saya paling suka penggambaran adegan makan yang detail: roti tebal empuk bersalut mentega, bertumpuk-tumpuk daging asap, sosis panggang, dan minumannya limun jahe! Sluuurp!
How
Saya sempat terobsesi pengen minum limun jahe yang sebenar2nya. Mungkin rasa yang mendekati adalah bir Bogor (air jahe yang dikocok hingga berbusa dan didinginkan dan cuma dijual di gang Aut, Bogor). Ginger ale juga mendekati sih sepertinya.. *jadi nglantur*


Hilman Hariwijaya
Who
Pengarang serial Lupus dan Olga. Dulu doski kuyuuus banget namun sempat jadi idola dimana-mana.
Why
Biarpun Lupus bukan cerita anak-anak, tapi kisah ini sudah bikin saya haha-hihi sendirian sejak pertama kali baca di majalah Hai (dimana majalah Hai pun bukan bukan majalah anak-anak, hihi ;p)
Tapiii.. Lupus udah gak lucu lagi sejak jadi komersil, ceritanya jadi garing abis :( Kalo serial Olga masih lumayan kocaklah.
How
Terpengaruh euphoria Lupus, saya sempat ngarang cerita tandingan, judulnya Nisaninani. Singkatan dari nama tokohnya: Nisa, Sani, dan si kembar Nina dan Nani. Nah, si Sani ini tokoh utamanya, satu2nya anak cowok di keluarganya, tinggi kurus hobi makan permen karet, settingnya di Bogor. Haha, jayus abis!


Tatang S
Who
Pengarang komik masterpiece: Petruk Gareng! Nama pengarangnya sederhana namun langsung membekas di ingatan: Tatang S. Belakangan baru ketahuan kalo S-nya itu singkatan dari Suhenra.
Why
Siapa sih yang gak tau tokoh Petruk dan Gareng dari kampung Tumaritis? Komik asli Indonesia tuh, sudah jauh populer sebelum era Manga. Koleksinya sedep, dengan judul-judul yang mengundang selera: Setan Emosi, Misteri Janda Muda, dll.
How
Sejak kecil pengen salaman sama beliau karena komiknya begitu digemari (oleh saya tentunya, hehe). Sosoknya lumayan misterius, sampe akhirnya pada tahun 2000-an di setiap bukunya pasti tercetak foto dirinya. Btw saya kurang update nih, apa beliau masih aktif berproduksi sampai sekarang?


Mari-mari kita giatkan kembali hobi baca-baca!

6.8.07

7Horror

Rating:★★★★★
Category:Movies
Genre: Horror
WARNING: SPOOKY CONTENT! Dapat menyebabkan lemah jantung, paranoid, mungkin juga gangguan kehamilan dan janin.

Dari sekian banyak film horor yang sudah ditonton, tersebut 7 film yang paling meremangi bulu kuduk. Kenapa bintang 5? Urutan dibuat berdasarkan tingkat keseramanan versi duaBadai, dan masih mungkin berubah secara ada banyak kandidat lain yang belum ditonton: The Shining, Rosemary's Baby, dan mungkin juga Alone yang sedang tayang di bioskop.
Btw kalau ada salah kata atau kesamaan nama/tempat, mohon dimaapkan ;p


[7] BAYI AJAIB
Sekilas mirip The Omen, film asli Indonesia ini berkisah tentang seorang anak yang dipengaruhi kekuatan setan.
Film generasi 80an ini masih punya efek sederhana, 'cemen' kalo bisa dibilang begitu. Namun berhubung saya nontonnya ketika masih kecil, euphoria ketakutan itu masih tetap membekas sampe sekarang.

spookiest scene:
- kakek2 nyeremin muncul dari lubang ventilasi kamar mandi, udah gitu ada tangan kehitaman menjulur keluar dari lubang toilet
- pengendara motor pas ngelirik spion ternyata ada bayangan kakek2 menyeringai dari belakang punggungnya, padahal dia sama sekali gag bonceng siapa2

side effect:
jadi males ngojek, dan sempet parno sama lubang2 di toilet ;p


[6] IT
Kisah tentang badut durjana yang menghantui sekelompok anak2, bahkan hingga mereka beranjak dewasa.
Stephen King emang jagoan nakut2in orang, apalagi bagi saya yang masih polos waktu menonton ini (maksudna menonton dalam keadaan polos, kkkkk :D)

spookiest scene:
- pemunculan muka badut dari gorong2
- ilustrasi di buku yang tiba2 bergerak sendiri

side effect:
jadi antipati sama yang namanya badut ataupun ondel2


[5] THE OTHERS
Berkisah tentang keresahan Nicole Kidman dan dua anaknya oleh munculnya hal2 misterius di dalam rumah yang mereka tempati.
Gelap, mencekam, dan ending yang mengejutkan, ah saya suka 'ditipu' oleh film ini.

spookiest scene:
- Nicole menegur anak perempuannya yang sedang main boneka2an, tapi ternyata yang nengok malah nenek2, hiiiiy!
- album foto jadoel yang isinya ternyata gambar2 orang mati, termasuk foto para pelayan yang baru saja diterima kerja di rumah itu

side effect:
makin suka sama Nicole yang bermain ciamik disana (halah)


[4] JU ON
Cerita tentang rumah terkutuk dengan banyak adegan dan efek suara yang 'terkutuk' pula. Nyeremin!

spookiest scene:
- sesosok kepala yang tiba2 muncul dari balik tingkap loteng diiringi bunyi erangan yang menyeramkan
- jasad perempuan yang terbungkus plastik berusaha turun dari tangga, dengan bunyi kresek2 dan kretak2 yang bikin merinding

side effect:
suka niru2 bunyi erangan (meski hasilnya malah terdengar seperti 'erangan' dalam arti lain) ;p


[3] THE RING
Adalah petualangan Sadako membalas dendam lewat video maut.
Film versi Jepun-nya emang lebih mumpuni. Senyap, lebih sedikit ilustrasi musik, alur lambat, namun JREEEENG sekali setannya muncul langsung ngagetin abis!
Ini film pertama yang sukses bikin saya teriak ketakutan!

spookiest scene:
- Sadako muncul keluar dari layar tipi, dengan cara merangkak yang aneh, dan cara berjalan yang gak banget
- sewaktu manjat sumur dikejar Sadako, kirain doski udah nyerah ngejar, eh gak taunya mukanya udah ada disamping aja gitu, kyaaaaaa!

side effect:
mental break down, yang tadinya takut, tapi terakhirnya malah kasian sama Sadako


[2]  THE EYE
Apa jadinya kalo menerima donor mata dari seseorang yang ternyata mati bunuh diri? Tentu saja bisa melihat kematian, penjemput nyawa, dan hal2 gaib lainnya. Meskipun ending-nya antiklimaks, inilah film Asia lainnya yang mampu bikin saya teriak sekaligus pengen kabur ke ujung dunia (mulai hiperbolis) ;p

spookiest scene:
- suara rintihan sayup2 di koridor rumah sakit, kemudian hening bbrp detik, dan tiba2 aja suara rintihan itu terdengar keras tepat di kuping
- adegan terhoror dalam lift, ada bapak2 tua di belakang, mukanya cuma sebelah, dan dia melayang aja gitu hingga mendekati tengkuk

side effect:
gak pede kalo di dalam lift sendirian, kecuali lift yg banyak cerminnya (narcissus syndrome)


[1] PENGKHIANATAN G30S/PKI
Lho, kok bisa?

spookiest scene:
- waktu anaknya DI Panjaitan menjerit histeris "Papiiii! Papiiii!" sambil melumurkan darah papinya ke muka
- waktu adegan penyiletan wajah, trus oknum Gerwani-nya ngemeng gini "Darah itu merah, Jenderal!"

side effect:
bahwa Soekarno itu pengecut, Soeharto itu 'the only hero', dan Gerwani itu perkumpulan ibu tiri...
*pikiran seorang Badai kecil nan lugu*

Namun ternyata itu semua cuma propaganda Orba untuk menyuci-otak rakyatnya.
Wajar kalo kemudian gw mengkategorikannya sebagai film horor paling top!

27.7.07

AMKM: Air Mata


'Aku Menanya Kau Menjawab', adalah rubrik tanya jawab interaktif bagi para pengunjung duabadai.multiply.com ;p
Bisa dibilang, sempalan hidup untuk berbagi. Satu tanya dengan banyak jawab. Siapapun dipersilakan menjawab (boleh salah satu ataupun semua pertanyaan), asalkan tidak OOT, apalagi menyinggung SARA. Selamat menikmati AMKM!

Catatan:
Semua kejadian dalam rubrik ini adalah nyata, kecuali nama samaran pengirim (dicetak miring) yang memang sengaja dibuat2 demi keperluan rating ;p

>> Religi                        
Waktu itu saya sedang berpuasa. Selepas subuh, saya tertidur dan kemudian bermimpi sedih. Ceritanya saya menjadi duta Unicef [obsesi kebawa mimpi, hehe], dan sedang mengunjungi anak2 terlantar di pengungsian. Kondisinya sangat mengenaskan. Seorang anak yang menderita busung lapar tampak terpuruk sekarat di hadapan saya.
Begitu terharunya sampai dada saya sesak hingga kemudian mendadak terbangun. Air mata sudah meleleh di kedua pelupuk.
Apakah puasa saya batal karenanya?
(Ferry Salim wannabe)

>> Kesehatan                 
Gw bete soalnya kalo bersin kadang2 bisa lebih dari 7x non-stop, sampai mengeluarkan air mata. Dan gw pernah baca bahwa setiap kali bersin jantung kita ikut berhenti berdetak selama sepersekian detik. Hadoooh, berarti kalo misal 7x bersin maka jantung gw pun ikutan 7x berhenti berdetak. Seyeeeem.....

Pertanyaan gw banyak neh:
- Benar gak sih begitu faktanya, dan apa pengaruhnya bagi kesehatan gw?
- Apa penyebab bersin tak berhenti, dan adakah penyembuhnya?
- Kenapa air mata ikut keluar?
- Apa bedanya bersin dan berbangkis?
(Mr. A)

>> Tata Bahasa                  
Mana penulisan yang benar: airmata atau air mata?
(soal ujian dari JS Badudu)

18.7.07

Waktu Biru

Kawan, mari kita kenang kisah lalu

...

Dipanggil Tengku
kawanku yang bermata sayu
tak pernah jemu duduk membatu

tetapi padaku
perempuan-perempuan itu mengadu
karena telah ditelanjangi oleh matamu

ketika kusampaikan keberatan itu
kau tertegun dan berbisik dalam seru
' kenapa, aku pun tak tahu..
..mau-ku mengalahkan malu-ku '

syukurlah seiring waktu
walaupun sedikit meragu
kau bisa batasi pandang yang menyapu

tapi kenapa perempuan-perempuan itu tetap mengadu

oya Tengku,
hapus dulu ingusmu itu

...

Walaupun kerap dianggap angin lalu
suatu ketika Tengku bertanya makna hidup padaku
kenapa manusia lahir untuk mati, dan seterusnya begitu

sejujurnya aku cuma terpaku
ramai di benak tapi di mulut bisu
maafkan jika tak terjawab tanya-mu

tapi apa yang terbersit dalam dirimu, Tengku
kala arus itu menyengat dari gardu
menghempasmu ke tembok batu

mungkin hidup bagimu cuma ambigu
hingga tinggalah jasadmu terbujur kaku
menghujam kami dalam sendu

bagaimanapun, Tengku
hidup-mu membuatku hargai hidup-ku

oya Tengku,
aku mau seka ingusku dulu

...

*in memoriam of Tengku Dedi Aulia, our beloved friend from high school*

4.7.07

Berteman Taman

Liburan lalu saya bertamasya keliling kota, naik delman istimewa. Hehe, anyway, akhir pekan beberapa waktu lalu saya habiskan di alam terbuka, di samping pak kusir yang sedang bekerja ;p

Iya-iya, sudah cukup bercandanya, intinya waktu itu saya sedang ingin menikmati kehijauan rumput, gemercik air, kicau burung, dan pokoknya elemental alami lainnya. Tantangannya adalah, saat itu saya cuma berada di dalam kota Jakarta. Adakah tempat yang dimaksud?

1st destination: Taman Lembang
Terletak di kawasan Menteng, di tengah2 kompleks perumahan, taman ini mempunyai kolam air mancur di tengah-tengahnya. Rerumputan terpangkas rapi, tempat duduknya dari beton yang dicat warna-warni mengelilingi kolam, dan ada banyak tukang jajanan (sayangnya tidak diimbangi dengan cukupnya keberadaan tempat sampah). Air mancurnya besar, gemercik airnya menggema seantero taman. Sayang air kolamnya berwarna keruh kecoklatan.
Oya, di sudut taman pun terdapat beberapa ekor monyet yang dipelihara di sana, cukup menghibur sebagai atraksi tontonan.
Tipikal pengunjung beragam: keluarga, kakek-nenek, anak-anak, pasangan sah dan tak sah, dll. Atmosfernya lumayan tenang, cocok buat relaksasi, melamun cari inspirasi, ataupun sekedar ngintip orang pacaran ;p

2nd destination: Taman Kodok
Ehm... sebenarnya gak mampir kesini, tapi sempet ngelewatin plang namanya dua kali. Secara kami dikejar waktu, jadi di-skip dulu. Next time deh.
Dalam bayangan saya, Taman Kodok berupa hamparan rumput dengan danau mungil di tengahnya, dan banyak kodoknya. Jadi pengunjung bisa rebahan di rerumputan sambil mendengarkan bunyi2an kodok, serasa di desa gitu. Pastinya ada banyak patung kodok juga di sana. Benar begitu gak?

3rd destination: Taman Menteng
Hooray, sebuah konsep taman modern di pusat kota, masih di kawasan Menteng. Taman ini punya gedung parkir sendiri, jalan2 setapak yang rapi dan bersih, dihiasi gedung2 kaca berbentuk prisma yang saat itu masih kosong (saya malah berharap gedung2 kaca itu digunakan sebagai science center saja).
Sayang, kurang banyak tetumbuhan rimbun disini dibandingkan arena bermainnya (atau mungkin belum ya?).
Di sisi lain, tidak ada tukang jajanan berkeliaran. Mungkin itu sebabnya tempat sampah pun langka di sini?
Tapi kalau mau cari ketenangan sebaiknya jangan disini, karena tipikal pengunjung didominasi pemuda-pemudi yang ramai bermain futsal, voli, skateboard, dll. Tampaknya taman ini lebih cocok buat mengasah sportivitas, sekaligus ajang gaul kawula muda ;p

4th destination: Taman Lawang
Gara2 jadi tempat mangkal waria setiap akhir pekan, akhirnya wilayah ini jadi berkonotasi mesum deh. Seriously, mari kita lihat dari perspektif taman itu sendiri. Lake. Checked. Trees. Checked. Scenery. Checked. Tinggal pedestrian ditata ulang, rerumputan ditata rapi ditambah bebungaan, penerangan jalan maksimal, kasih tempat sampah yang banyak.
Jadilah taman yang paling indah, hanya Taman Lawang.
Err... tapi secara waria masih setia mangkal di sana, sepertinya lupakan dulu konsep taman indah itu. Cabuuut!

Ok, sejauh ini ketahuan banget kalo orang2 kota, khususnya Jakarta tuh butuh banget sama yang namanya taman. Tempat dimana kita bisa bersosialisasi ataupun menyepi, meresapi secuil alam bebas dimana masih ada air, tanah, tumbuhan, satwa, udara terbuka, langit biru, dan pastinya gratis. Secara konsep back to nature itu sendiri emang sudah naluri alamiah manusia.

Hikmahnya saya jadi semakin merindukan nuansa alamiah itu sendiri, tempat dimana kita bisa menjadi diri sendiri, kebebasan berekspresi, menyatu dengan suasana sekitar.
Dan kerinduan itulah yang membawa kami pada tujuan terakhir kali ini:

.....

....

...

..

.


5th destination: Karaoke, anyone? Hyuuuk!


*langsung meluncur ke Sarinah*

31.5.07

Terapi Urine

PARENTAL ADVISORY: Explicit Content

Usai pipis
belum juga basuh dan tarik restluiting
plung!
tiba2 saja flashdisk yang kukalungkan di leher
jatuh terlepas dari talinya
langsung masuk ke lubang toilet

kyaaaaaa!
tanpa pikir panjang
ugh, mau gak mau
kujulurkan tangan ke sana
memungut si flash disk
di dalam genangan air seni

segera kubilas ia
segera kucuci tangan
tak lupa kubasuh si adik
dan menarik restluiting celana
sebelum kusiram lubang toilet

buru2 keluar kamar mandi
langsung cek ke komputer
selamat.... flash disk masih berfungsi!
aku pun bersenandung riang

*diiringi musik latar ala heidy diana*
syalala... mana flashdisk-mu
syalala... ini flashdisk-ku



4.3.07

Ortu Kasmaran Lagi?

So sweet... but wait a sec--dengan siapa dulu?

...

Kawan saya resah. Sewaktu tugas keluar negeri, ia meminjam ponsel sang ayah.
Tak sengaja terbaca olehnya beberapa SMS mesra antara sang ayah dengan seorang wanita yang selama ini dikenal sebagai rekan bisnis beliau. Tak tahu ia hendak mengadu kepada siapa. Kepada saya ia mengungkapkan keresahannya.

Kawan saya yang lain gundah. Sang ibu, kebetulan sudah menjanda, sedang intim dengan seorang pria yang tinggal di luar kota. Sayangnya, pria itu itu sudah beristri dan beranak-pinak. Kawan saya tidak mau jika sang ibu sampai mengganggu rumah tangga orang lain. Kepada saya ia menceritakan kegundahannya.


...

Komentar saya dalam beberapa perspektif:
Saya si toleran
"Sabar ya, kita berprasangka baik aja dulu, gak usah pikiran macem2, bla bla bla..."

Saya si liberal
"Kalau memang cinta ya susah. Ortu juga kan manusia."

Saya si logis
"Luv or lust?"

Saya si bijak
"Mau cinta mau nafsu, intinya pengendalian diri."

Saya si jalang
"Sometimes some people just can't get enough."

Saya si naif
"Ortu itu udah dewasa kok, mereka pasti tau batasannya."

Saya si sarkastik
"Age ain't nothing but a number. Semua ortu pasti lebih tua, tapi bukan berarti mereka bisa bersikap lebih dewasa."

Saya si pesimis
"Ya susah deh kalo udah menyangkut ortu, mau kita protes segala macem juga tetap mereka hirarkinya lebih tinggi."

Saya si kritis
"Bilang aja terus terang ke ortu. Soal nanti lo diamuk atau apa, yang jelas beliau sudah tau bahwa anaknya tau."

Saya si romantis
"Gw tau lo malu, tapi apapun itu, cinta ortu ke lo gak berkurang kan?"

Saya si empati
"Wahai pembaca, ada masukan lain buat menenangkan hati dua kawan saya tersebut?"


21.2.07

Kesalahan Saya Adalah Memercayai Seorang Teman Baik

Teman, kau dimana? Panggilan tak terangkat, pesan tak berbalas. Marahkah kau pada saya? Atau malu?

...

Awalnya kau pintaku datang, memelas karena dikejar waktu, dan meminta dibuatkan dua buah desain begini begitu. Pada mulanya saya enggan karena waktu yang terbatas. Namun setelah beberapa penyesuaian (dan melihat betapa tak berdayanya dirimu di bawah kejaran deadline), akhirnya kita pun sepakat berkongsi.

Saya sudah dua kali menanyakan tentang perjanjian kerja, dan sudah dua kali pula kau yakinkan saya bahwa hal itu bisa diatur belakangan. Deadline sudah didepan mata. Apalagi kau pastikan bahwa
dirimulah yang memegang proyek ini. Dan saya percaya.

Itulah kesalahan saya.

Jangan pernah percaya siapapun, termasuk teman baik, untuk urusan bisnis tanpa hitam di atas putih. Hukumnya mutlak.

Demikianlah, cuma dalam tiga hari saya menuntaskan pekerjaan darimu terlebih dahulu. Lengkap dengan 4 buah bonus desain hasil pengembangan dari materi dasar yang kau inginkan.
Plus logo perusahaan yang saya perbaiki dalam format freehand, jpeg dan png sekaligus, karena sebelumnya kau cuma punya format jpeg in poor quality. Semuanya saya lakukan tanpa pamrih, karena kau teman baik saya.

Serah terima pun dilakukan, yang mestinya dilanjutkan pembayaran tunai. Ternyata kemudian katamu dana belum cair, jadi honor saya belum bisa dibayarkan. Ya sudah, saya percaya saja. Pesan saya, kasih kabar saja kalau uangnya sudah ditransfer.

Seminggu lebih berlalu ketika kau kabari bahwa dari dua materi desain yang dipesan, cuma satu buah yang akan dipakai, jadi honor saya cuma dibayarkan setengah. What???
Mestinya kan kalau sudah pesan dua loyang chocolate devil, ya pemesan tetap harus bayar seharga dua loyang dong (itu sih sudah resiko pemesan kalau yang satu loyang mau termakan atau tidak). Kan logikanya begitu.
Kecewa memang, tapi berhubung tak ada bukti tertulis, maka saya tidak mau memperpanjang masalah. Walau bagaimanapun kau teman baik saya. Lagipula kau bilang pembayaran akan dilakukan secepatnya.

Seminggu lebih kembali berlalu ketika iseng saya cek rekening, ternyata ada uang masuk sejumlah seperempat honor yang kau janjikan. Merasa tidak yakin, saya coba konfirmasi pada dirimu. Tanpa beban kau bilang, kantormu akhirnya memutuskan cuma memakai satu dari 4 buah bonus desain yang saya buat. Jadi saya cuma dibayarkan seperempat.

Padahal saya sama sekali tidak mengenakan charge tambahan untuk bonus desain, yang saya minta awalnya cuma pembayaran untuk dua buah desain utama sesuai pesanan. Jadi dengan kata lain, jika saya memberi bonus 10 buah desain, dan cuma dipakai satu, maka saya cuma dihargai sepersepuluh dari kesepakatan harga, begitu?

That's it!
Perhitungan macam mana ini? Benar-benar pelecehan profesi.
Saya tahu intonasi suara saya meninggi sewaktu berkonfrontasi mengenai hal ini.


Entahlah, mungkin kau tersinggung, ikut marah, ikut kesal, ikut bersalah, saya tidak tahu. Tapi yang jelas sejak saat itu kau tidak bisa lagi dihubungi.

Sebenarnya saya bisa datang ke kantormu, dan meminta kejelasan masalah ini. Tapi kedudukan saya lemah karena tiada bukti hitam di atas putih. Lagipula saya tahu pasti kau akan menanggapi kedatangan saya dengan kepala tidak dingin sehingga intonasi suaramu akan meninggi dan mukamu yang putih itu akan memerah dan rekan2 sejawatmu akan memerhatikan dan petugas sekuriti akan berdatangan, jadi saya putuskan untuk tidak bertandang ke sana. Tidak lagi.

...

Padahal teman, masalah honor itu kini sudah saya ikhlaskan. Saya sudah mendapat pelajaran dari kesalahan. Biarlah Yayasan Sosial tempat kau bekerja itu mendapat berkah biar bisa terus berderma.

Saya cuma mau kau tahu, saya sedih karena niat baik untuk membantu dirimu malah berujung pada retaknya pertemanan kita.



18.2.07

Happy Spring Day



parental advisory
I have nothing against Chinese people. These stories below are based on true events, and it's not meant to be racist whatsoever. Enjoy ajalah!



chapter 1

Ungut namanya
teman jalan bareng sepulang sekolah
waktu itu kami baru kelas satu
dan Ungut cuma punya buku tulis satu

dulu buku tulis itu milik kakaknya
terus isinya dihapus supaya bisa dipakai Ungut
kelak ia pun harus menghapus tulisannya
supaya buku tulis itu bisa dipakai sang adik

tapi karena terlalu sering ditulis dan dihapus
buku tulis itu sudah keburu koyak

.

miskinkah?

.

pelitkah?


chapter 2

Marshal namanya
ikutan ngetop sewaktu booming F4
karena wajahnya sangat mirip Dao Ming Shi

di kampus lain ceritanya
cat mobilnya sering digores-gores
oleh mereka yang gak suka sama dia

ada yang bilang karena dia 'terlalu tampan'
ada yang bilang karena dia Cina
padahal Marshal baik orangnya

padahal kalau mobilnya digores-gores begitu
bisa jadi Marshal berbalik jadi orang tidak baik
meski ia tetaplah seorang Cina yang 'terlalu tampan'


chapter 3

boss 1: "Baca deh. Ini ada SMS tidak menyenangkan dari salah satu klien kita yang gak puas."
< boss 2 langsung naik darah setelah membaca SMS tsb yang penuh dengan ancaman dan intimidasi >
boss 2: "Sinting! SMS siapa ini?"
< boss 1 kemudian menyebut nama salah satu klien pengirim SMS tsb >
boss 2: "Dasar Cina! Brengsek! Bakar aja rumahnya! Bakar!"
< boss 1 keheranan >
boss 1: "Excuse me, Ma'am. But you're 100% Chinese."
< ganti boss 2 yang keheranan >
boss 2: "So what? Jadi sesama Cina harus dibelain walaupun dia brengsek gitu? You asshole!"


12.2.07

Da Vnici Cdoe For Dmmuies

Murenut sautu pelneitian di Uinervtisas Cmabridge, atruan hruuf dlaam
ktaa tiadk penitng. Ckuup huurf petrama dan trekahhir ynag ada pdaa
tepmatyna. Siasyna bsia dtiluis bernataakn, teatp ktia daapt
mebmacayna. Ini dsieabbkan kaerna oatk ktia tdiak mebmcaa huurf per
hruuf, nmaun ktaa per ktaa.
Laur bisaa kan?

Ah, trenayta ktia pinatr, ya ?

5.2.07

Embroideries

Rating:★★★★
Category:Books
Genre: Comics & Graphic Novels
Author:Marjane Satrapi
EMBROIDERIES, sebuah novel grafis yang sudah lama saya lihat mejeng [halah mejeng!] di toko buku, namun baru-baru ini saja saya berkesempatan untuk menikmatinya.

>> Kenapa saya membeli buku ini?

1. Desain sampul yang berbeda sendiri di antara deretan buku-buku chicklit/teenlit. Saya suka karena kesan klasiknya. Sekilas frame-nya seperti menampilkan sosok tokoh perempuan dalam roman angkatan Balai Pustaka/Pujangga Baru. Atau mungkin frame-nya mengingatkan saya pada cermin yang biasa dipakai mamanya Sadako menyisir rambut.
So, in this case you are very welcome to judge a book by its cover!

2. Sewaktu masih disegel terdapat stiker 'Graphic Novel' dan 'Dewasa'. Alasan pasti kenapa saya harus punya.

3. Marjane Satrapi, adalah wanita Iran yang terkenal dengan karya sebelumnya, Persepolis, kini selain menulis juga merangkap sebagai juru gambar untuk buku ini. Sebenarnya saya sendiri pun belum pernah membaca Persepolis, namun sedemikian populernya buku itu sehingga nama si pengarang sudah terdoktrin dalam otak saya. Sehingga ketika kemudian saya ngeceng [halah ngeceng!] ke toko buku dan melihat ada buku karya Marjane Satrapi, seketika hormon endorfin saya bergejolak. Beli! Beli! Beli!

4. Kebetulan saya sedang perlu buku bacaan yang ringan, tapi tidak dangkal. Tidak berat, tapi bermakna dan membuka wawasan [beuh bahasanya!].

>> Bagaimana isinya?

Membaca isinya serasa melihat serial 'Sex & The City' dalam versi cetak (dan versi Iran tentunya). Lugas, berani, didukung gambar-gambar yang sebenarnya 'tidak indah dan di luar pakem', namun kocak menurut saya.

Intinya buku ini menggambarkan sekelompok wanita Iran tiga generasi yang berkumpul dan curhat habis2an tentang masalah mereka. Tidak ada tabu atau sensor di sini: tentang cinta, keluarga, seks, keperawanan, kulit sunat, penis, hingga 'bordir' vagina agar kembali perawan, semuanya gamblang diceritakan di sini.

Saya bisa menangkap maksud sang penulis yang menggambarkan adanya kesenjangan budaya dan moralitas masa kini (khususnya di Iran, tapi umumnya bisa terjadi dimana saja termasuk Indonesia) yang uniknya digambarkan dengan ringan dan menghibur.

Overall saya puas dan menikmati!

4.2.07

3 Februari, Sungaiku Sayang Sungaiku Garang

reporter dadakan yang rela bertaruh nyawa ;p

bogor hujan sudah biasa. bogor macet sudah biasa, apalagi di akhir pekan. tapi hari ini memang luar biasa. setelah terjebak kemacetan yang tidak wajar di sepanjang jalan kota bogor,
saya menyaksikan sendiri meluapnya sungai ciliwung siang itu.

di seberang sana peternakan ayam yang sudah tersapu air

aslinya sungai ini indah berbatu-batu, tapi lihatlah kini...

respon penduduk setempat beragam. ada yang panik dan mulai mengemasi barang-barangnya. ada yang cuma berdiri termangu di bawah rinai hujan. ada yang foto-foto untuk liputan (saya contohnya). ada tukang mie ayam yang sengaja mangkal di gardu kosong tepi sungai, sehingga pembeli dapat leyeh-leyeh menikmati dagangannya di sana sambil menyaksikan air bah dari dekat. ada yang saling bertukar berita seperti: "jembatan dekat jambu dua amblas!" atau "bantar kemang kelelep!" atau "ada angkot kebawa arus! kebayang deh warga yang kebanjiran setelah surut nanti terkaget-kaget melihat ada angkot nangkring di rumahnya!" dan berita-berita penting gak penting lainnya.

hanya bisa menatap tanpa daya

ketika air mulai meluap ke dalam komplek perumahan

hujan deras yang sesekali turun membuat saya pesimis jika luapan ciliwung akan cepat surut. saya, biarpun terlihat 'excited' wira-wiri di tepian sungai sambil bawa kamera, terus terang merasa takut akan nasib jakarta yang sudah terlebih dahulu kebanjiran. di bogor saja dampaknya sudah begini, apa jadinya nanti setelah air bah ini sampai ibukota?

ciliwung masih garang sewaktu saya tinggalkan

hari sudah sore ketika radio mengumumkan bahwa ada beberapa jalan di kota bogor yang terputus disertai pemadaman listrik. bahwa jakarta harus siaga satu nanti malam. sementara hujan deras turun lagi.
baru kali ini saya bermurung diri menyaksikan rinainya...



26.1.07

Makhluk Yang Aneh

...dan saya pun bertutur

manusia punggung tinggal seorang diri di gudang tua
hidup di antara ruang-ruang mati
gelap dan hampa

tempo hari saya berkunjung ke kediamannya
purnama dan bintang-bintang di langit sana
tak tampak lagi ketika kami masuk ke dalamnya

...dan adik saya pun bertutur

lihat tidak, ketika kami datang
dan membuka pintu gudang
ada yang keluar meradang
hanya saja kami tak memandang

sesosok pucat kurus kering
leher patah ke samping
berjalan miring sepanjang dinding
cepat seperti kepiting

...dan manusia punggung pun bertutur

oh, pastinya penghuni pohon depan gudang
rambutnya lebat terurai panjang
tubuhnya gemertak seperti patah tulang
mungkinkah sadako yang sedang bertualang

...dan adik saya pun bertutur

ya, dan dia kini sedang memandangi kita
dari balik rimbun pohon yang disinari purnama

maka lekaslah kita pulang
biar manusia punggung yang menghadang

...

..

.

angin dingin menusuk dibawah purnama ketika kami beranjak meninggalkan gudang tua, manusia punggung, dan sosok penghuni pohon itu