13.12.07

Lawan Kawan

Argh, mestinya saya senang
tahun bertahun telah lewat
ketika dirimu kembali kontak

apa kabar kawan?
tlah lama kau menghilang
watzup watzup..

kawan..
tak perlulah basa-basi itu
adakah waktu tuk nostalgia

lho, kawan..
t'nyata kau memang tak pakai basa-basi
Pagi pak. Gimana kabar? Skdar info: sejak sy presentasi ke bpk ttg <tiiiit>, sdh 30 org yg gabung. Harusnya jd aset bpk. Tq.

kawan..
Boss, lupa ya? Hari ini ada info sgt bagus ttg usaha baru. Untung berapa? Dtg dulu. Di depan rumah bersalin bla bla bla...

kawan..
kali ini saya tak senang
ketika namamu berkedip di layar ponsel

maaf
bila selanjutnya tak berbalas
karna antusiasmu buatku kandas



"Sorry sob, I wasn't born to do your thing."

12.12.07

FuckTA

Syahdan, ketika membaca harian lokal Radar Bogor, mata saya tertohok pada jurnal Sea Games XXIV di Thailand. Tepatnya pada kolom perolehan medali.

Thai
Viet
S'pore
Malay
Filip
INDON
...
dst

Hiks, saya lupa sejak kapan Indonesia terpuruk begini khususnya dalam bidang olahraga. Sejak reformasi? Yang jelas sejak Indonesia kepayahan mengumpulkan medali, sejak itu pula saya kehilangan minat untuk menyaksikannya.

Tapi saya masih ingat betul, DULU Indonesia itu hampir selalu pasti merajai arena Sea Games. DULU saya selalu antusias menyimak jalannya pertandingan, berapa jumlah medali yang diperoleh dari hari ke hari, dsb. DULU musuh bebuyutan cuma Thailand, itupun jumlah medali yang diperoleh masih terpaut jauh. DULU saya sempat memimpikan kalau Indonesia bakal menjadi musuh bebuyutan Cina di ajang Asian Games.

Tapi KINI????

Hei, bahkan Vietnam yang DULU termasuk papan bawah KINI sudah melesat unggul dalam perolehan medali. Terlepas dari para atlet kita yang sudah mati-matian membela negara, faktanya perolehan medali Indonesia memang sedikit. Berarti negara lain sudah lebih unggul. Itu saja.

"Maaf, kinerja KONI sudah maksimal, cuma anggaran pemerintah saja yang kurang."
"Pemerintah sudah memberi hak otonomi pada masing2 daerah untuk mencetak bibit unggulnya sendiri dan melahirkan atlet2 unggulan bangsa."
"Atlet sekarang lebih manja, hanya mau berlatih jika fasilitas terpenuhi."
dsb
dst
...
..
.

Terbayang sudah macam2 alasan tadi, padahal saya cuma mau jawaban, cukup satu jawaban, bilang saja OK! *halah, jadi nyanyi lagunya T2, kkkkk!*

Saya cuma mau bilang fakta bahwa DULU Indonesia bangsa besar dalam bidang olahraga. IMHO, KINI Indonesia cuma namanya saja yang besar.

Saya si skeptis pun melipat koran sekenanya. Sebelum beranjak pergi saya melihat kolom yang belum sempat terbaca:
DPRD PERTANYAKAN KEPERGIAN 15 ORANG PEJABAT PEMDA KAB. BOGOR KE THAILAND
Keberangkatan mereka dalam rangka mendukung atlet daerahnya. Padahal jumlah atlet dari kab. Bogor sendiri kurang dari 15 orang.

Hwarakadah!