24.3.09

Berteman Nyaman

Sebuah percakapan di telepon antara CICI & CACA (bukan nama sebenarnya (walau ini kisah nyata)).

"Ehm, aku mau cerita sesuatu. Ini tentang aku dan kamu."
CICI pun membuka pembicaraan.

"Yes babe, tell me about it."
CACA mulai menyimak serius.

"Semalam... aku mimpi. Tentang kita."

"Ya..."
Walau terdengar tenang, tapi CACA mulai deg2an.

"Iya, aku mimpi. Kita berdua mandi bareng di bawah pancuran."

"Apa???"
Bayangkan adegan sinetron dimana kamera zoom-in berkali-kali wajah CACA yang terkejut ataupun wajah CICI yang tersipu salah tingkah di seberang sana.

CACA dan CICI berteman sudah lama. Minimal seminggu sekali mereka bertemu dalam suasana yang akrab dan riang. Saling cela, saling goda, saling puji, saling caci.

CACA tahu bahwa CICI tahu bahwa hubungan mereka sebatas teman baik. Tak ada intensi lebih untuk hubungan yang lebih intim.

Tetapi, mimpi mandi bersama dibawah pancuran?

CACA tak tahu harus berkata apa selain ini:
"Mmmh, mandinya pake baju?"

Terdengar tawa CICI di seberang sana.
"Ingat adegan mandi Sarah & Rahma Azhari & temen cowoknya? Ya kayak gitu!"
tukasnya lugas.
"Eh tapi..."

"Apa lagi???"
Kembali kamera meng-zoom-in berulang-ulang wajah CACA dan CICI.

"Anu... aku kok gak lihat anu-mu ya..."

Gubrak!

HUahaha, CACA lega karena aset berharganya ternyata tidak muncul di impian CICI. Di lain pihak, CACA merasa ego kelelakiannya terusik karena 'masa sih gak ada tonjolan yang tampak? sama sekali?'

Temans, dalam hubungan pertemanan, murni berteman, risih gak sih jika membayangkan kita saling bugil mandi bersama?

Tapi, lebih risih lagi gak sih kalau teman kita bilang tak bisa melihat kelamin kita saat mandi walau cuma dalam mimpi?

Akhirnya cuma kalimat ini yang keluar dari mulut CACA,
"Ya namanya aurat kan gak boleh diumbar..."

CICI terkekeh.
"Btw, arti mimpi ini apa ya? Sumpah aku ga pernah punya pikiran cabul sama kamu."

"Hati kecil ga bisa bohong lho..."
goda CACA.
"Overall, mungkin saja ini pertanda kalau kita sudah merasa nyaman satu sama lain."

"Dengan kata lain, berteman nyaman ya. Kita sudah tak sungkan tuk membuka diri."
CICI cepat menyimpulkan.
"Hmmm, jadi kapan kita mandi bareng lagi?"


CACA dan CICI tergelak.

"Btw, di mimpimu itu, apakah anumu kelihatan olehku?"
CACA penasaran. Kadung basah nyemplung sekalian deh.

CICI tertawa penuh kemenangan.
"Ya nggak dong, aku kan pake celana dalam sewarna kulit!"

Gubrak lagi!

CICI curang!

CICI curang!
CICI curang!