24.9.12

The Reds



IALAH persekutuan warna yang menjadi sandang pemersatu kami (dan sama sekali tiada hubungan dengan klub pecinta sepakbola di negeri sana).

Senang rasa berjumpa dengan sosok-sosok yang selama ini wara-wiri di layar vitual dalam bentuk headshot dan tulisan. Berawal dari rasa solidaritas yang sama akan pembubaran blogger MP, membuat kami malah semakin akrab satu sama lain (dan bahkan beberapa orang malah bersua pada hari itu juga walaupun belum berkontak di dunia maya).

Pada akhirnya, pembubaranlah yang mempersatukan.


\(^v^)/




Ardi-Bimo-Rama-TJ-Echan-Inggrid

Diduk-Riswan-Ancha-Ananta-bakmiayampedas-Badai

19.9.12

[Lomba MP Parodi] Dilema Batman

Syahdan, akibat kecerobohannya turut bermain dalam sinetron Tutur Tinular, akhirnya Bruce Wayne pun dijebloskan ke penjara bawah tanah.  Kastilnya disegel, semua kamar digeledah.  Naskah & kontrak sinetron dikabar.  Kostum Batman disita, termasuk kostum Pramuka dan Sailor Moon (padahal dua terakhir itu milik Robin & Catwoman).  Kesalahan Bruce Wayne hanya termaafkan jika ia berhasil memanjat keluar dari lubang penjara bawah tanah.  Hal itu nyaris mustahil mengingat lubang tsb seperti gua vertikal.

Di dalam penjara, Bruce pun giat berlatih siang malam menempa fisiknya.  Beberapa kali ia coba memanjat menggunakan tali, tapi gagal meraih pijakan di dinding gua.  Usahanya mendapat simpati dari sesama tahanan, salah satunya sang tahanan buta.  “Kau tak takut mati. Kau kira itu membuatmu kuat. Itulah yang membuatmu lemah,” nasehat beliau.

Bruce berkilah, “Aku takut mati.  Aku takut kecoak.  Aku takut dibohongi pacar.  Aku takut mati di sini, sementara kotaku terbakar, dan tak ada yang menyelamatkannya.”

“Maka memanjatlah!  Seperti anak itu dulu, tanpa tali.”

Bruce terkesiap.  “Maksudmu seperti Bane?  Atau Miranda?”

“Bukan, tapi Sadako!  Ia memanjat dengan kukunya.”

Eaaa!  Pingsanlah Bruce.

Namun setelah siuman, Bruce menjadi semakin bertekad untuk memanjat keluar dengan cara apapun, KECUALI cara ekstrim ala Sadako.  Tanpa diduga salah seorang tahanan mengajukan diri untuk memberi bantuan.  Ia adalah seorang pemanah ulung.

“Legolas!  Apa yang kau kerjakan di sini?”  Bruce kaget menjumpai sang pemanah tsb.

Legolas menghela nafas.  “Actually, I’ve come to the wrong set.  Tapi sudah terlambat sekarang, karena seluruh kru sudah terbang syuting ke NZ,” ujar Legolas dengan murung.  Bruce pun mem-puk-puk punggungnya.

Singkat cerita Legolas pun mengajukan idenya.  Ia akan memanah ke sepanjang dinding gua vertikal sehingga anak-anak panah tsb akan tertancap membentuk seperti tangga melingkar ke atas.   Sungguh ide yang cemerlang!

"Ini anak panah sakti," ujar Legolas.  "Total 200 batang.  Kudapat dari seorang perempuan cekikikan yang melayang tengah malam."

Bruce mengamati anak panah yang ditunjukkan Legolas.  Di beberapa batang masih ada sisa kerak daging.  Dicicipnya sedikit.  "Aha, positif ini bekas tusuk sate!  200 tusuk pula! Sepertinya aku tahu perempuan cekikikan yang kau maksud!"

Legolas tersenyum penuh rahasia.  “Well, punggungnya terlihat luka parah.  Itu clue-nya.”

Mereka tak membahasnya lebih lanjut karena sudah tiba waktunya beraksi.  Legolas sungguh digdaya kala beraksi dengan senjata andalannya.  Ia memanah 5 anak panah berurutan membentuk tangga, kemudian menaikinya, lalu kembali memanah 5 anak panah lainnya membentuk tangga baru, kemudian menaikinya lagi, dst, dst.  Anak panah ke-200 maka tibalah ia di puncak gua.  “Ayo naik, bro!” ujarnya dari atas.

Bruce pun mulai mendaki tangga melingkar tsb.  Ia harus bergegas karena tusuk sate itu tak bisa menancap lama di dinding lubang.  Hatinya semakin berdebar semakin ia mendekati puncak.  Apalagi ia mendengar ada suara Selina (Catwoman) di atas sana.

Sebelum keluar dari lubang, ia sempat melambaikan tangan kepada para tahanan di bawah sana.  “I’m gonna miss you all!  Aku akan kirim kartu pos buat kalian!”

Namun setelah menjejakkan kaki di luar lubang, Bruce malah mendapati Selina dan Legolas yang termenung.  “Ada kabar baik dan buruk buatmu,” gumam Selina setelah cipika-cipiki dengan Bruce.  “Kabar baiknya adalah kau dimaafkan dan bebas.”

Bruce masih menanti kabar selanjutnya.  Tegang.

“Kabar buruknya adalah kisah hidupmu akan difilmkan.”

Cyus??? Miapah???” Bruce nyaris terlonjak, antara kaget dan senang.  “Aku mau diperankan oleh Robert Pattinson, dong!  Dan kamu diperankan oleh Nikita Willy!”

“Dan di film ini bakal ada pemunculan cameo macam Sadako, Sundel Bolong, dan ehem, saya sendiri,” sahut Legolas dengan pipi bersemu merah.  “Produsernya masih sama dengan yang bikin sinetron Tutur Tinular.”

Selina tersenyum prihatin.  “Lebih epic lagi malah,” ujarnya kemudian.  “Jadi Batman & Catwoman akan diperankan oleh Nazar & Musdalifah.”

“Apa???”

Bruce pun pingsan dengan gemilang.  Ingin rasanya ia kembali nyemplung ke lubang.


TAMAT


Tulisan ini dibuat dalam rangka memeriahkan lomba yang diadakan oleh Ancha, Echan, dan Yana