29.3.06

Titik Nadir

Hepi belsday tuyul..
Hepi belsday tuyul..


Gubrax! Pagi2 udah dinyanyiin lagu Happy Birthday sama Nyi2, keponakan paling bandel dan lucu dan nyeleneh dan liberal. Wah, biarpun nyanyiannya kacau balau, tapi toh tetap mengundang tawa, dan pagi ini saya dapat memulai hari baru dengan senyum cerah.

Ulang tahun bagi saya adalah titik nadir. Kala untuk memulai sesuatu dengan lebih baik, entah sudah dilaksanakan atau belum. Ucapan happy birthday sudah mengalir, bahkan sejak beberapa hari sebelumnya (ya.. ya.. berkat jasa Friendster dan milis2 yang mengumumkan tanggal kelahiran saya, thanx anyway >_<). Teman2 lama kembali mengingat dan menjalin kembali silaturahmi yang sempat terputus. Teman2 baru pun akhirnya mengetahui dan mengirim ucapan2 penuh doa.

Now I would like to grab all of my friends, to keep them in circle. Dulu saya susah punya teman, saya cuma seorang geek yang pemalu-tinggi-kurus-item-jerawatan (sekarang juga gak beda jauh sih, cuma statusnya udah jadi 'an office geek' aja). Makanya 'berteman' menjadi sesuatu yang berarti bagi saya sekarang. Makanya saya mau me-maintain mereka semua agar bisa berdayaguna dan bermanfaat ;)

Seperti biasa ibu tercinta memberi kecupan sambil mendoakan, "Selamat ulang tahun, semoga panjang umur, murah rejeki, dan enteng jodoh." Saya meng-amin-i sambil mesem2. Wah maksud ibu pasti sudah bisa ditebak, terima kasih tak terhingga. Doa ibu kan yang paling ampuh.

Keasyikan berteman menjadikan saya lupa berjodoh? Gak juga seh, prinsip saya 'let it flow' aja. Whatever will be, will be-lah. Gak ada yang dipaksakan, dan terutama saya tidak mau merasa terpaksa. Prinsip saya adalah 'takkan lari jodoh dikejar' ;D

O jodoh, where art thou?