Rating: | ★★★★ |
Category: | Books |
Genre: | Science |
Author: | Mary Roach |
Beberapa bahasan menarik di dalam buku ini:
1. Mau ikut kursus penyegaran anatomi wajah dan face-lift? Sayang, hanya terbatas untuk para ahli bedah kecantikan ternama di AS, dan pastinya mahal karena mereka berpraktek menggunakan penggalan kepala mayat segar.
HER: "Emang kepala mayat mahal ya, Mas?"
HIM: "Kayaknya. Kepala kakap aja mahal kalo di restoran Padang, tapi enak lho!"
HER: "Gembuuuul!"
2. Piknik yuk di lereng bukit Knoxville di Tennessee. Di hamparan rumputnya banyak yang sedang berbaring berjemur, atau kadang berteduh di bawah rimbun pepohonan. Mereka adalah mayat2 manusia yang dibiarkan membusuk, ada yang telanjang, ada yang berbusana lengkap, ada yang dikubur dangkal, ada yang ditanam dalam beton, ada yang dibungkus kantong plastik, dll. Semua ini adalah ladang penelitian bagi para ahli ilmu forensik.
HER: "Mas, aku takut..."
HIM memanfaatkan kesempatan ini dengan cerdas ;p
3. Cangkok kepala? Sudah pernah berhasil dilakukan pada hewan2 percobaan. Cangkok kepala manusia? Hmmm beberapa percobaan ekstrim pernah dilakukan sejak abad pertengahan. Masalahnya hingga kini para ahli bedah belum dapat menyambung saraf tulang belakang dengan kepala donor. Jika di masa depan hal itu dapat dilakukan, OMG, mungkin hal ini bakal jadi kontroversi terheboh setelah teknologi kloning manusia. Well, we'll see.
HER: "Mas, lucu kali ya, kalo di masa depan kepalaku dicangkok ke badan Angelina Jolie."
HIM: "Iya say, tapi bisa aja pada saat itu Angelina Jolie udah jadi nenek2 keriput."
HER: "Huuh, ini kan cuma pengandaian..."
HIM: "Iya say, iya. Kalo gitu Mas juga mau ganti bodi sama yang lebih padat berisi: Pamela Anderson!"
4. Cemilan menyehatkan abad 12: gula2 manusia. Dalam artian sebenarnya lho, yaitu mayat manusia (umumnya kakek2) yang direndam dalam madu selama 100 tahun. Niscaya ampuh untuk menyembuhkan borok/luka. Cukup dimakan sedikit2 saja, sehingga dapat juga menjadi kudapan ringan bersama keluarga tercinta.
HER: "Kudapan ringan? KUDAPAN RINGAN? PAKE DAGING MAYAT?"
HIM: "Ehm, mendingan icip2 daging hidup ya, say..."
PLAK!!!
5. Promesa, adalah sebuah perusahaan pupuk di Swedia yang tengah mengembangkan pembuatan kompos organik berteknologi tinggi. Bahannya? Mayat manusia. Dibekukan lalu dicacah dan digiling. Ya, kasarnya begitu. Bagaimanapun, tindakan ini sudah mendapat restu dari Raja Carl Gustav dan Gereja Swedia.
HIM: "Pindah kesana yuk!"
HER: "Kyaaaa, hijrah ke Swedia?"
HIM: "Bukan, kita pindah ke depan perapian. Di sini dingin, sayang."
HER menatap HIM penuh cinta. Lalu ikutan pindah ngejogrok di depan tungku kayu bakar sambil nunggu rebusan singkong matang.
6. Pada abad 18, untuk membangunkan kembali orang yang mati suri, digunakan berbagai teknik mutakhir pada saat itu: telapak kaki diiris silet, jarum ditusukkan di balik kuku, besi panas dimasukkan lewat 'jalan belakang', sampai penggunaan alat penjepit puting dengan berbagai variasi. Berminat?
HIM: "Hahaha, kalo jepit2 puting sih aye juga doyan!"
HER toyor HIM pake linggis.
7. Sekilas kremasi:
Kulit dan rambut dalam sekejap hangus terbakar. Penggumpalan panas protein otot menyebabkan otot berkontraksi sehingga tubuh seolah2 menekuk. Penghancuran jaringan lunak berangsur-angsur memperlihatkan bagian2 kerangka. Telah diamati bahwa otak terutama tahan terhadap pembakaran selama kremasi, bahkan ketika ruang tengkorak telah hancur berkeping2, otak terlihat seperti bongkahan gelap yang agak lengket. Akhirnya tulang punggung tampak setelah organ2 menghilang, tulangnya putih berkilauan dalam api dan kerangkanya pecah berantakan...
HER: "Ngomong2 kremasi, jadi pengen dikramasi..."
HIM: "Krembong di salon maksut yey? Hyuuuuk ya yuuuuk..."
Buku ini memang berbeza!
mas, aku pikir kamu mayat..
ReplyDeletehkhkhkhkhkkkk.. kangen kamuuuuuuhhhh
wakakakaka.. serem ajah
ReplyDeletegimana klo buku tentang MAYA, tanpa T =D
minjem dong...
ReplyDeletemas aku juga maaauu...
ReplyDeletedikasih coklat en voucher krimbat seumur hidup *wink wink*
aldi ih bacaannya, pinter yah! bisa dipake buat cari kesempatan dalam kesempitan ;P
peyuuuuuuuk!
ReplyDeletebole2... dalam rangka menulis buku itu, berarti gw harus tinggal bersama di rumah lo dunk?
ReplyDelete*memanfaatkan situasi dgn cerdas*
kegunaan mayat lebih pas kyknya ya :)
ReplyDeletepinjeeem bukuna...
boleh, kartu anggotanya mana mas?
ReplyDeletehadoooh, silaken dipraktekin sama abang ya....
ReplyDelete;p
isi bukunya apa ilustrasinya ?
ReplyDeletekan udah dikasih tadi kartu anggotanya..gimana sih??????
ReplyDeleteada edisi indonesah??
ReplyDeletejadi pengen nanya
ReplyDelete*menyodorkan mic*
prof. aldi jadi-jadian, berapa lama pembakaran manusia berlangsung hingga menjadi bentuk abu?
iya.. iya.. sebelumnya daptar dulu jadi downline gw ya... ;p
ReplyDelete*aktivis MLM*
maap om, kita gag terima ktp
ReplyDelete;p
maksut?
ReplyDeleteada keknya... cari aja di toko buku kesayangan anda
ReplyDelete*gw baca yg edisi urdu*
ehem
ReplyDelete*membalik2 halaman buku*
ehem... di sini sih gag disebutin waktu persisnya... gimana kalo kita study tour aja ke krematorium cilincing?
*jadi muncul ide nyeleneh*
trus itu
ReplyDeletehim hernya syapah?
mainkan imajinasimu
ReplyDelete;p
teteup.. gak suka bau mayat.. palagi yang udah diawetin..
ReplyDelete*pa kabar mas?
ahahahahahaha kayaknya seru..pinjem dunks
ReplyDeletegue blum slese baca ini....:D padahal dah lumayan lama tergeletak tanpa pembaca di RR.....buku yang kocak...beneran...gw baru baca bagian yang bedah plastiknya doang....si penulisnya kocak banget
ReplyDeletejia....*twink twink*
ReplyDeleteuhm.....lirik kanan kiri serasa ada yang menoel tapi ga keliatan orangnya
ReplyDeleteMary Roach yang nulis? Gw suka artikel komedi dia di Reader's Digest Asia.
ReplyDeletePoin ke 1 ttg latihan bedah plastik pada mayat, bisa di lihat prosesnya di salah satu episode nip/tuck. Dipilih yang segar supaya kekenyalannya kulit/otot/tulang masih mirip manusia hidup. Daripada dokter bedah plastiknya bayar, itung-itung barter mendingan mayat segar diserahin keluarganya ke dokter supaya dipermak dulu sebelum masuk funeral parlor.
Belakangan malah jadi inget serial "Six Feet Under".
emang seru tu buku, lucu lagi! ^_^
ReplyDeleteHwakakaka, lucu bgt. pengen jadinya.......
ReplyDeletekatanya bau mayat kadal(uarsa) itu awet kekal ya Guh? ceritain dunk pengalamannya berhubungan dengan kadaver...
ReplyDelete*kabar baek... :)
silakan hubungi sdri Jia di RR
ReplyDelete*liat reply di bawah, kkkkk*
Jia, how much I envy you of having lots of book in RR....
ReplyDeleteiya, Mary Roach itu yg nulis di Reader's Digest..
ReplyDeletegw malah blm pernah nonton nip/tuck ataupun six feet under, hkkkk katanya bagus2 sih, cuma gag sempet aja...
hoaaa, dah baca juga ya?
ReplyDelete*tosss*
beli dong Fa, yg edisi Scottish ada gag? hehe...
ReplyDeleteboro-boro.... Fa seneng yg bahasa Indonesia
ReplyDeletewah.. gw kmrn beli buku ini buat kado...
ReplyDeletehahaha such a cute gift dunk, buku ttg mayat, hahahah!
ReplyDelete:D
tdnya mo ngasih mayat beneran,,,,,
ReplyDeletetapi nyari lo gak ketemu2 :D
husss husss
ReplyDelete*langsung bakar menyan tolak bala*
ga usah pake menyan...
ReplyDeletepake parfum Bvlgari Homme ajah...
Bvlgari Extreme lebih enak tuh
ReplyDeletenanya dungs, nyari buku ini di mana ya?
ReplyDeleteada edisi indonesianya gak?
ada kok, waktu itu gw liat ada di gramedia plz semanggi..
ReplyDelete