12.3.10

L'Ultimo Bacio

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Drama
Siapkah dirimu kehilangan?  Terpikirkah olehmu apa yang sekiranya kan hilang?  Tepat seperti orang bijak bilang: you don't know what you've got until it's gone.


L'Ultimo Bacio (2001)

Directed by   Gabriele Muccino
Produced by   Domenico Procacci
Written by    Gabriele Muccino
Starring      Stefano Accorsi      as Carlo
              Giovanna Mezzogiorno as Giulia
              Martina Stella       as Francesca
Music by      Paolo Buonvino
Running time  115 min
Language      Italian


Carlo adalah seorang pria lajang yang bahagia akan kehamilan kekasihnya, Giulia.  Carlo mempunyai 4 orang sahabat, salah satunya adalah Adriano, yang berbagi cerita bahwa dirinya justru merasa dituntut terlalu banyak oleh istrinya, Livia, setelah mereka mempunyai anak.

Sedikit banyak Carlo mulai senewen oleh cerita Adriano.  Keadaan tambah runyam ketika Carlo kemudian bertemu Francesca, seorang gadis belia yang tampak menaruh hati padanya.  Kegugupan Carlo yang akan menjadi seorang ayah tiba-tiba saja telah membuatnya bagai gelap mata.  Ia bertekad hendak menikmati masa lajang sepuasnya sebelum resmi terikat dengan Giulia dan calon bayi mereka.

Konflik bukan melulu milik Carlo, tapi juga mendera keempat karib Carlo sendiri.  Ada yang bersitegang dengan istri karena masalah anak, bermusuhan dengan ayah yang pesakitan, berjuang membangun impian keliling dunia, hingga hidup monoton karena kegiatannya cuma bercinta dengan wanita berbeda setiap malam.  Bahkan tanpa disangka calon mertua Carlo pun mengalami puber kedua.

Jika kemudian permasalahan mereka satu persatu selesai, bukan berarti semua berakhir dengan happy ending.  Tapi yang jelas semua mendapat pembelajarannya, baik atau buruk.

This is what-so-called bittersweet symphony.  You can share tears & laughters during the movie, all at once.  Dan ketika seorang tokoh dalam film berperilaku di luar kebiasaan, penonton tidak serta merta menghakiminya karena mereka ikut memahami apa yg melatarbelakangi tindakan si pelaku.  Karena setiap orang bisa saja mengalami hal yang sama.

Saya bisa merasakan emosi dari film ini, termasuk perasaan galau Carlo ketika dia harus memutuskan antara memilih Giulia atau Francesca.

Giulia, anggun & elegan

Francesca, cantik dan ceria

Ada dialog singkat namun penuh makna antara Carlo dan Giulia ketika mereka bertengkar (note: demi kenyamanan pembaca, dialog telah diterjemahkan dalam bahasa Inggris :)):
Giulia :  Why can't I hate you?
Carlo  :  Because we're meant to be together.

Giulia pun luluh mendengar kalimat ini, dan saya tahu persis Carlo sama sekali bukan anjing gombal.  Masih ada cinta di antara mereka.

Been in this situation
?  Kekasih demikian menyebalkan, kita demikian marah, namun tak kuasa membencinya.  Kalau marah reda, masih ada cinta yang kembali.  Tapi kalau benci reda, tak ada yang tersisa.  Nothingness.  Kita tak bisa merasakan emosi apapun untuk orang tsb.

Sama halnya seperti yang dialami Adriano dan Livia:
Livia   :  Why can't I hate you?
Adriano :  Because there's no more strong emotion between us.

Adriano pun pergi meninggalkan sang istri.

Film Italia produksi 2001 ini telah mencetak sukses besar, dan bahkan telah dibuat remake Hollywood-nya berjudul The Last Kiss pada 2006.  L'Ultimo Bacio sendiri telah dibuatkan sequel-nya pada 2010 berjudul Baciami Ancora.

L'Ultimo Bacio telah mendapatkan lebih dari 14 penghargaan internasional termasuk Best World Cinema dari Sundance Film Festival, dan terakhir mendapatkan review 4 bintang dari duabadai.multiply.com ;p


Che bel film!

45 comments:

  1. wah,.. blom nonton,.. seru y om??? *adegannya ada yg di sensor utk piyik ga?*

    ReplyDelete
  2. baguuussss!!!

    kalo dibandingin sama Last Kiss, ini lebih dapet emosinya, kalo yang last kiss malah buat gw hambar

    ReplyDelete
  3. ada sih satu adegan yang bakal bikin piyik tutup mata, hehehe, tapi cuma sebentar kok, lagian ditutupin pake selimut

    *dibahas*

    ReplyDelete
  4. gw malah blm nonton yg The Last Kiss :)

    ReplyDelete
  5. wah belum nntn...the last kiss pun belum...hahaha merasa udik jadinya T.T

    ReplyDelete
  6. hihihi,..sip,.sip,..berarti aman yah ditonton piyik,..heheheeeee

    ReplyDelete
  7. satu quote yg gw inget dr pelm ini: "We were in love once, but we are not anymore"

    ReplyDelete
  8. hehehe setidaknya bisa jadi PR lo buat donlot ;p

    ReplyDelete
  9. aman banget, apalagi kalo piyik nontonnya pake helm ;p

    ReplyDelete
  10. gaya misionaris

    *lho makin dibahas!*

    ReplyDelete
  11. selimutnya tembus pandang ngga?
    *mancing pembahasan... :-p

    ReplyDelete
  12. wakakakakaka ....
    emang yang ini penting yaaaa? :-p

    anyway tfs oom badai ... jadi pengen nonton! :-)
    pinjem dunk hehehe ...

    ReplyDelete
  13. kayaknya baca reviewnya aja udah pengen garuk2 dinding saking dalemnya mwahahaha..
    lagi gak berani nonton yang begini-begini

    ReplyDelete
  14. ga pake selimut kok.... pokoknya ada adegan gituannya deh.... *polos* hahahaha

    ReplyDelete
  15. ya iyalah kamu kan diatas Carlo umurnya huaahahahahhaha...

    ReplyDelete
  16. Kadang-kadang memang ada representasi diri kita di dalam film.

    Kebetulan pengalaman saya terwakilkan ke salah satu karakter di film manis ini. Tapi eiit...yang mananya mah rahasia euy....

    ReplyDelete
  17. Pernyataan yang terakhir itu...bikin jadi pingin nyontek.
    ;p

    ReplyDelete
  18. hahaha kalo udah berani siapin tissue yg banyak! :)

    ReplyDelete
  19. ga pantas diumbar disini, yg jelas bagian dada tersingkap

    *serasa nulis stensilan*

    ReplyDelete
  20. kami pun nontonnya di pusat kebudayaan italia kok bart :)

    ReplyDelete
  21. untuk sementara gw quote dulu deh dialog diatas :D

    ReplyDelete
  22. yaa nantikan saja di novel terbaru saya ... :-p

    ReplyDelete
  23. haha sampe di-tweet juga loh
    *terharu*

    ReplyDelete
  24. *bakar menyan biar novel bart sukses*

    ReplyDelete
  25. donlot aja Cid, gw nonton di pusat budaya italy soalnya :)

    ReplyDelete
  26. Francesca pengen gw GARUK!!!!!!
    Najis!

    Wkkkkk *terbawa esmosi*
    ternyata ebege emg tempting.

    *nangis kejer di balik ranjang*

    ReplyDelete
  27. trus pake kacamata item 100%.
    cakep dah!!

    hihihi

    ReplyDelete
  28. hhahaha lupa ada yg nangis2 selama nonton ini saking mirip banget sikonnya ;p

    ReplyDelete
  29. trus pake sarung sama bawa kentongan

    ReplyDelete
  30. gw nonton di pusat budaya italia say, nanti deh kl sempet gw cariin dvd-nya :)

    ReplyDelete
  31. Nanti kita diskusikan via PM, caelah....

    ReplyDelete