3.11.10

Perempuan Gerhana

katakan padaku, Bu
apa rasanya terlupa oleh anakmu
kala tubuhmu bungkuk layu
berbagi hadirmu tiada yang mau


kerap mulutmu komat-kamit, Bu
berharap mendaras doa suci
namun hanya terlontar caci maki
mendengar racaumu tiada yang sudi


matamu telah keruh, Bu
lakonmu di masa lalu terbiaskan
bersemayam di bawah tumpukan jarik lusuh
bayang-bayang suami yang telah lama mati


*****


katakan padaku, Nak
apa rasanya terlupa oleh ibumu
kala mulutmu mendamba puting susu
namun hanya asin tajin yang diulurkan tangan renta nenekmu


sesap gundahmu, Nak
meski harus mengais remah jatuh
walau mengiba tak kurangi siksa
dalam peluk, ibumu tak pernah ada


apakah terbersit dalam jiwa, Nak
kala dewasa beranjak dan tiba masa kau berkibas
namun hadirnya di hadapmu bagai gerhana tak usai
memekatkan mata dan kau harus panggil ia 'ibu'


*****


mendung pekat bak gerhana 3 Nov 2010
© duabadai.multiply.com

34 comments:

  1. hiks,berharap ga jadi anak di yang pertama :(

    ReplyDelete
  2. tentang gerhana, matahari apa bulan ya?

    ReplyDelete
  3. inspirasinya dari kisah nyata kok T_T

    *nara sumber dirahasiakan*

    ReplyDelete
  4. Wah..tentang puisi ibu-anak ya dmn kedua saling membutuhkan..

    ReplyDelete
  5. hehehe Riwanti Cartridge maksudnya? :)

    ReplyDelete
  6. ..namun saling terasing satu sama lain

    *malah kasih spoiler*

    ReplyDelete
  7. btw thanx guys udah turut berempati dengan ibu anak di atas :)

    ReplyDelete
  8. sodorin minyak angin ke mas Danny
    sodorin kanebo ke mbak Happy
    salaman sama mas Hanny

    \^_^/

    ReplyDelete
  9. danke! mau makan dimana Jo?

    *mau nebeng maksudnya*

    ReplyDelete
  10. aldi, kamu ternyata bisa bikin puisi juga.
    bagus!!

    ReplyDelete
  11. huhuhu kisah nyata ya?
    kamu kerennnn bikin kata2nya bebeeeee..

    ReplyDelete
  12. hiks
    lalu ketika tumbuh besar.. ketika muncul berbagai permasalahan yg menyenangkan dan menyedihkan.. dimana kamu 'tempatkan' ibu mu.
    apakah kamu masih mengadu seperti di kala belia, mainan mu diambil kakak ato temanmu.. bahwasanya dg cara sederhana dia sanggup menenangkan mu
    lalu apa kamu masih bisa kuasa berbagi cerita tentang masalah2mu bahwasanya ibu mu ingin mendengar hanya mendengar, tak menggurui ato menasehati.. hanya krn dia percaya anak yg disekolahkannya mampu mengurai masalahnya
    -ibu hanya ingin mendengarkanmu, agar dia tak menjadi asing terhadapmu.. agar kamu tak menjadi sosok asing baginya

    ReplyDelete
  13. even if your ground is torn assunder, your mom will put herself to prevent the shakes.
    nikmat manakah yang engkau dustakan wahai anak adam

    ReplyDelete
  14. welcome back, my friends! :)

    *peluk haru*

    ReplyDelete
  15. ah, sudah lama nian tiada ucapan bernas & bijak bestari dari dirimu, kisanak!

    ReplyDelete
  16. seperti masa lalu ya, nulis blog di MP, dikomentarin orang2 'ngehek' dan menyenangkan kayak kalian :))

    ReplyDelete
  17. Ibu dan anak
    berdua di satu meja
    bersama menyeduh teh panas
    tanpa berkata kata

    ReplyDelete
  18. ah good ol' memories..
    still, things will never be the same
    but I still love you my 'ngehek' friends :)

    ReplyDelete
  19. simple but yet
    straight to the point

    trims sumbangan katanya, jahe-ku :)

    ReplyDelete